Jumat, 17 Maret 2017

Pemeriksaan Haksel



PERCOBAAN III
PEMERIKSAAN HAKSEL
I.                   TUJUAN
Sesudah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan identifikasi beberapa macam haksel yang biasa digunakan daam ramuan untuk pngobatan atau tersedia di apotek.
II.                DASAR TEORI
Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan, Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas dan lain-lain. Dinyatakan bulukan jika kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga. Dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya.
Cara-cara pemeriksaan untuk menilai simplisia ada 5 cara. Pemeriksaan haksel dilakukan dengan cara pemeriksaan simplisia secara organoleptis, mikroskopik, dan makroskopik.
Secara Oranoleptik : Dengan pancaindera meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan, kadangkala dengan pendengaran. Dalam hal ini harus diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan dalam, retakan-retakan atau gambaran-gambaran dan susunan bahannya berserat-serat, penggumpalan dan sebagainya.
Secara Mikroskopik : Umumnya pemeriksaan terhadap serbuk dalam irisan melintang.
Secara Fisika : Meliputi pemeriksaan daya larut, bobot jenis, rotasi optic, titik lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, penetapan mikroskopis dengan sinar polarisasi.
Secara Makroskopik : dilakukan dengan melihat simplisia dan serbuk simplisia secara langsung dengan mata telanjang, memperhatikan bentuk dari simplisia.
Secara Kimia : Secara kualitatif/identifikasi umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. 
Secara Hayati/Biologi : Umumnya ditujukan pada pemeriksaan potensi zat berkhasiat.
III.             ALAT DAN BAHAN
a.       Alat yang digunakan :
§  Kaca pembesar (loup)
§  Pensil
§  Kertas gambar
b.      Bahan uji yang diperiksa yaitu simplisia yang berasa; dari daun, kulit, batang, akar dan rimpang :
§  Melaleuca Fructus (Merica bolong)
§  Curcuma aeruginosa Rhizoma (Rimpang temu lawak)
§  Curcuma longae Rhizoma (Rimpang kunyit)
§  Abri Folium (Daun saga)
§  Calami Rhizoma (Dringo)
§  Guazumae Folium (Daun jatilanda)
§  Languatis Rhizoma (Rimpang lengkuas)
§  Parkiae Semen (Biji kedawung)
§  Phyllanthi Herba (Herba meniran)
§  Usneae Thaullus (Kayu angin)
§  Sappan Lignum (kayu secang)
§  Orthosiphonis Folium (Daun kumis kucing)
§  Andrographidis Folium (Daun sambiloto)
§  Tinosporae Caulis (Batang brotowali)
§  Amomi Fructus (Buah kapulaga)
§  Piper relrofractum Fructus (Buah cabe jawa)
§  Morinda citrifolia Fructus (Buah mengkudu)
§  Feoniculum vulgare Fructus (Buah adas)
§  Parameriae barbata Lignum (Kayu rapat)
§  Alstonis scholaris Cortex (Kulit batang pule)

IV.             CARA PEMERIKSAAN
Ambil sedikit contoh yang dapat mewakili (representative) simplisia yang akan diperiksa. deskrepsikan wujudnya secara umum, dan sebutkan ciri khas / spesifik yang mungkin dimiliki. Lakukan uji secara organoleptis (warna, bau, dan rasa), jika perlu haksel dapat dirobek, dipatahkn atau diremuk.
V.                PEMBAHASAN
1.      Melaleucae Fructus (Merica Bolong)
Description: D:\Images\20170116065448.jpgW





Warna              : coklat tua – hitam
Bau                  : aromatis dan pedas
Rasa                : sedikit pedas
Tanaman asal   : Melaleuca leucadendra
Khasiat            : obat sakit perut

2.      Curcumae aeruginosae Rhizoma (Rimpang Temu Lawak)
Description: D:\Images\20170116065708.JPG
Warna              : Kuning muda – kecoklatan
Bau                  : sedikit menyengat
Rasa                : pahit
Tanaman asal   : Curcuma aeruginosa
Khasiat            : antirematik, karminativ



3.      Curcumae longae Rhizoma (Rimpang Kunyit)
Description: D:\Images\20170116070202.jpg
Warna              : orange
Bau                  : khas kunyit
Rasa                : agak pahit
Tanaman asal   : Curcuma domestica
Khasiat            : antidiare, skabisida

4.      Abri Folium (Daun Saga)
Description: D:\Images\20170116070230.jpgW





Warna              : hijau – hiaju pucat
Bau                  : hampir tidak berbau
Rasa                : hambar
Tanaman asal   : Abrus prectorius
Khasiat            : anti sariawan

5.      Languatis Rhizoma (Rimpang Lengkuas)
Description: D:\Images\20170116071343.jpg
Warna              : kuning – kecoklatan
Bau                  : tidak berbau
Rasa                : hambar
Tanaman asal   : Alpina galangal
Khasiat            : karminativ, antifungi

6.      Parkiae Semen (Biji Kedawung)
Description: D:\Images\20170116070137.jpg
Warna              : hitam
Bau                  : khas
Rasa                : pahit
Tanaman asal   : Parkia roxburghii
Khasiat            : anti diare, adstringensia

7.      Phyllanthi Herba (Herba Meniran)
Description: D:\Images\20170116071321.jpg
Warna              : hijau – kecoklatan
Bau                  : aromatic
Rasa                : pahit
Tanaman asal   : Phyllanthi niruri
Khasiat            : diuretik





8.      Usneae Thaullus (Kayu Angin)
Description: D:\Images\20170116071543.JPG
Warna              : Coklat
Bau                  : tidak berbau
Rasa                : pahit
Tanaman asal   : Uanea misaminensis
Khasiat            : obat sakit perut, antiseptik

9.      Sappan Lignum (Kayu Secang)
Description: D:\Images\20170116071051.jpg
Warna              : merah sappan
Bau                  : tidak berbau
Rasa                : kelat
Tanaman asal   : Caesalpina sappan
Khasiat            : adstringensia

10.  Orthosiphinis Folium (Daun Kumis Kucing)
Description: D:\Images\20170116070714.JPG
Warna              : hijau kehitaman
Bau                  : khas aromatik lemah
Rasa                : agakasin, agakpahit, sepat
Tanaman asal   : Orthosiphonis aritatus
Khasiat            : diuretik

11.  Andrographidhis Folium (Daun Sambiloto)
Description: D:\Images\20170116070753.jpg
Warna              : hijau
Bau                  : tidak berbau
Rasa                : sangat pahit
Tanaman asal   : Andrographidhid poniculata
Khasiat            : bronkitis, pilek

12.  Tinosporae Caulis (Batang Brotowali)
cDescription: D:\Images\20170116070826.jpg
Warna              : coklat – putih tulang
Bau                  : hampir tidak berbau
Rasa                : sangat pahit
Tanaman asal   : Tinospora tuberculata
Khasiat            : obat demam, tonikum

13.  Amomi Fructus (Buah Kapulaga)
Description: D:\Images\20170116071732.jpg
Warna              : putih abu kecoklatan
Bau                  : aromatik
Rasa                : agak pedas
Tanaman asal   : Amomum compactum
Khasiat            : bumbu masak, pewangi

14.  Piper rectrofracti Fructus (Buah Cabe Jawa)
Description: D:\Images\20170116070908.jpg
Warna              : hitam kecoklatan
Bau                  : khas aromatik
Rasa                : pedas
Tanaman asal   : Piper retrofractum
Khasiat            : stimulansia

15.  Morinda citrifolia Frustus (Buah Mengkudu)
Description: D:\Images\20170116072137.jpg
Warna              : hitam
Bau                  : khas mengkudu
Rasa                : manis
Tanaman asal   : morinda citrifolia
Khasiat            : anti hipertensi, anti diabetik

16.  Foeniculum vulgare Fructus (Buah Adas)
Description: D:\Images\20170116071133.jpg
Warna              : coklat
Bau                  : khas aromatik
Rasa                : pedas mirip kamfer
Tanaman asal   : Feoniculum vulgare
Khasiat            : batuk, diare, perut kembung

17.  Parameriae barbata Lignum (Kayu Rapat)
Description: D:\Images\20170116072108.jpg
Warna              : coklat
Bau                  : tidak berbau
Rasa                : sepat, tidak berasa
Tanaman asal   : Parameria laevigata moldenke
Khasiat            : antipiretik

18.  Alstonis scholaris Cortex (Kulit Batang Pule)
Description: D:\Images\20170116071645.jpg
Warna              : putih tulang
Bau                  : tidak berbau
Rasa                : pahit
Tanaman asal   : Alstonia scholaris
Khasiat            : anti malaria, antipiretik
VI.             PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh pada pengamatan beberapa haksel baunya aromatic disebabkan adanya minyak atsiri. sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Banyak simplisia yang memiliki perbedaan yang jelas jika dibandingkan dengan simplisia yang lain. Hal ini disebabkan karena simplisia tersebut memiliki ciri khas yang diakibatkan oleh adanya perbedaan anatomi dan morfologi.
Seperti hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel daun saga secara makroskopik dan organoleptik, daunnya berwarna hijau, berbentuk tipis, tidak berkerut, tidak mempunyai rasa, dan tidak mempunyai bau.. Daun saga memiliki kegunaan sebagai anti sariawan. Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel biji kedawung, bijinya berwarna hitam, berbau khas, dan rasanya pahit. Biji kedawung memiliki kegunaan untuk adstringensia dan anti diare. Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel kayu rapat, rasa kulit kayu sepat hampir tidak berasa, dan tidak berbau. Berkhasiat untuk menghilangkan dingin untuk menghangatkan lambung. Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel kunyit, rimpangnya berwarna orange kekuningan, berbau aromatik, dan rasa agak hambar. Kunyit memiliki kegunaan untuk anti diare dan skabisida.
VII.          KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi simplisia yang dilakukan dengan 3 cara, antara lain:
Organoleptik, meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa, dari simplisia tersebut.
Makroskopik, merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang digunakan untuk simplisia.
Mikroskopik, meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan tanaman itu sendiri.
VIII.       DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1978, Materia Media Indonesia Jilid I-IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 2008, “Buku Ajar Mata Kuliah Farmakognosi”, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana, Jimbaran.
Dalimartha, S., 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Trubus agriwidya, Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar