Jumat, 17 Maret 2017

Pemeriksaan Minyak Atsiri



PERCOBAAN IV
PEMERIKSAAN MINYAK ATSIRI
I.                   TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mengetahui sifat sifat minyak atsiri dan dapat melakukan cara-cara untuk mengindentifikasi bahan alami nabati yang mengandung minyak atsiri baik secara organoleptis, mikroskopis, maupun kimiawi.
II.                DASAR TEORI
Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric Oil), Minyak Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besarminyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan,sulingan Minyak Atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Minyak atsiri secara umum di bagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang komponen penyusunnya sukar untuk dipisahkan, seperti minyak nilam dan minyak akar wangi. Minyak atsiri kelompok ini lazimnya langsung digunakan tanpa diisolasi komponen-komponen penyusunnya sebagai pewangi berbagai produk. Kedua, minyak atsiri yang komponen-komponen senyawa penyusunnya dapat dengan mudah dipisahkan menjadi senyawa murni, seperti minyak sereh wangi, minyak daun cengkeh, minyak permen dan minyak terpentin. Senyawa murni hasil pemisahan biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk diproses menjadi produk yang lebih berguna.
Ciri-ciri minyak atsiri :
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama dihidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atauayurveda.

III.             BAHAN UJI
Bahan yang diperiksa :
§  Minyak Cengkeh (Oleum Caryphilli)
§  Minyak Mentha (Oleum Menthae piperitae)
§  Minyak Kayu Manis (Oleum Cinnamomi)
§  Minyak Kayu Putih (Cajuputi Oil)
§  Oleum Anisi
§  Minyak goreng (Coconut Oil)
§  Minyak Jagung (Corn Oil)
§  Minyak Kedelai
IV.             PEREAKSI DAN ALAT
a.       Bahan yang digunakan :
§  Larutan Ferri klorida
§  Natrium klorida jenuh
§  Petroleum eter
§  Kloroform
§  Etanol
§  Natrium nitrit
§  Fenilhidrazin hidroklorida
§  Asam asetat glacial
§  Natrium hidroksida
b.      Alat yang digunakan :
§  Gela objek
§  Gelas penutup
§  Mikroskop
§  Tabung reaksi besar
V.                CARA KERJA
A.    Identifikasi minyak atsiri secara umum
1.      Teteskan satu tetes minyak atsiri pada permukaan air, maka minyak atsiri akan menyebar dan air tidak akan menjadi keruh. Bandingkan dengan minyak lemak.
2.      Teteskan satu tetes minyak atsiri pada sepotong kertas saring. Bila dibiarkan, maka minyak atsiri akan menguap dengan sempurna tanpa meninggalkan noda transparan. Bandingkan dengan minyak lemak.
3.      Kocoklah 1 ml minyak atsiri dengan 1 ml larutan natrium klorida jenuh dalam tabung reaksi, biarkan memisah kembali. Volume lapisan air tidak boleh bertambah.
4.      Ukurlah kelarutan minyak atsiri dalam etanol, petroleum eter, dan kloroform. Hitung beberapa tetes pelarut yang diperlukan untuk melarutkan dengan sempurna satu tetes minyak atsiri.
5.      Deteksi adanya senyawa fenol dalam minya atsiri. Cara : ke dalam 2 ml larutan minyak atsiri (25% dalam etanol 95% netral) tambahkan setetes larutan Ferri klorida. Amati warna yang terjadi.
6.      Deteksi terjadinya reduksi volume minyak atsiri yang mengandung fenol dan turunannya. Cara : ke dalam 2 ml minyak atsiri, tambahkan larutan Natrium hidroksida. Kocok pelan-pelan dan amati apakah terjadi reduksi volume.
B.     Identifikasi komponen khusus dalam minyak atsiri
1.      Uji Osazon untuk Oleum Cinnamomi
Sari 50 mg Cinnamomi Cortex dengan 1 ml kloroform. Sari dibiarkan mongering diatas gelas objek, kemudian dicampur dengan 2 tetes larutan fenilhidrazin hidroklorida dalam air. Amati Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop.
2.      Uji terhadap adanya eugenol dalam Oleum Caryophylli
Setetes minyak diteteskan masing masing pada dua buah gelas objek. Pada salah satu gelas objek ditambahkan setetes larutan Natrium hidroksida 3% dijenuhi dengan kalium bromide.Amati kristal Natrium eugenolat yang terbentuk dibawah mikroskop. Pada gelas objek yang lain ditambah 2 tetes larutan besi (III) klorida, amati warna yang terjadi.
3.      Uji perbedaan Cubeba Fructus dan Piperis nigri Fructus
Teteskan setetes asam sulfat pekat pada serbuk Cubeba Fructus dan Piperis nigri Fructus pada gelas objek. Amati warna yang terjadi dengan latar belakang putih.
4.      Uji adanya Felandren
Kocoklh 100 mg serbuk Piperis nigri Fructus dalam 5 ml petroleum eter, saring. Filtat dicampur dengan 5 ml Natrium nitrit (dibuat dan 5 g Natrium nitrit dalam 8 ml air), kemudian tambahkan 5 ml asam asetat glacial sedikit demi sedikit. Tunggu selama 10 menit sampai terbentuk Kristal. Amati Kristal yang terbentuk di bawah mikroskop.
VI.             PEMBAHASAN
A.    Identifikasi minyak atsiri secara umum
1.      Membandingkan minyak atsiri dan minyak lemak pada permukaan air
a.       Air + 1 tetes minyak cengkeh → minyak menyebar dan tidak keruh, air tidak bercampur
b.      Air + 1 tetes minyak menthe → minyak menyebar dan tidak keruh
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0005.jpg
c.       Air + 1 tetes minyak kayu manis → minyak menyebar dan tidak keruh
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0006.jpg
d.      Air + 1 tetesminyak kayu putih → minyak menyebar dan tidak keruh
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0000.jpg
e.       Air + 1 tetes Oleum Anisi → minyak menyebar dan tidak keruh
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0004.jpg
f.       Air + 1 tetes minyak lemak → cairan kental tidak menyatu dan jernih
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0009.jpg
2.      Membandingkan minyak atsiri dan minyak lemak pada kertas saring
Semua sampel minyak atsiri menguap dengan sempurna dan cepat kering. Sedangkan pada minyak lemak keringnya agak lama dan noda pada kertas saring terlihat transparan lebih gelap.
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0010.jpg
3.      Membandingkan minyak atsiri dan natrium klorida
a.       1 ml minyak kayu putih + 1 ml natrium klorida → volume minyak kayu putih naik, warna agak keruh putih
b.      1 ml minyak kayu manis + 1 ml natrium klorida → volume minyak kayu manis tetap, warna kuning
c.       1 ml minyak anisi + 1 ml natrium klorida → volume minyak anisi tetap, larutan jernih
d.      1 ml minyak menthae + 1 mlnatrium klorida → volume minyak menthae tetap, larutan jernih
e.       1 ml minyak cengkeh + 1 ml natrium klorida →  volume minyak cengkeh tetap, warna kuning
4.      Mengukur kelarutan minyak atsiri dalam etanol, petroleum eter, dan kloroforn.
a.       Dengan Etanol
§  minyak kayu putih 25 tetes + etanol 5 tetes
§  minyak kayu manis 25 tetes + etanol 4 tetes
§  minyak menthae 25 tetes + etanol 8 tetes
§  minyak cengkeh 25 tetes + etanol 5 tetes
§  minyak anisi 25 tetes + etanol 7 tetes
b.      Dengan Petroleum eter
§  minyak kayu putih 25 tetes + Petroleum eter 10 tetes
§  minyak kayu manis 25 tetes + Petroleum eter 7 tetes
§  minyak menthae 25 tetes + Petroleum eter 6 tetes
§  minyak cengkeh 25 tetes + Petroleum eter 4 tetes
§  minyak anisi 25 tetes + Petroleum eter 5 tetes
c.       Dengan Kloroform
§  minyak kayu putih 25 tetes + Kloroform 20 tetes
§  minyak kayu manis 25 tetes + Kloroform 20 tetes
§  minyak menthae 25 tets + Kloroform 30 tetes
§  minyak cengkeh 25 tetes + Kloroform 20 tetes
§  minyak anisi 25 tetes + Kloroform 15 tetes
5.      Deteksi adanya senyawa fenol dalam minyak atsiri
a.       minyak cengkeh + ferri klorida
perubahan warna : saat ditetesi ferri klorida larutan berwarna biru lalu memudar, warna kuning dibawah dan jernih diatas.
b.      minyak menthae + ferri klorida
perubahan warna : tidak terjadi perubahan warna, minyak di atas etanol dibawah
c.       minyak kayu putih + ferri klorida
perubahan warna : tidak terjadi perubahan warna, minyak diatas etanol dibawah dan terdapat cincin pemisah
d.      minyak kayu manis + ferri klorida
perubahan warna : tidak terjadi perubahan warna, minyak diatas etanol dibawah
e.       minyak anisi + ferri klorida
perubahan warna : tidak terjadi perubahan warna, minyak diatas etanol dibawah
6.      Deteksi terjadinya reduksi volume minyak atsiri yang mengandung fenol dan turunannya
a.       Minyak Cengkeh
§  terjadi reduksi volume, karena volume berkurang
sebelum ditambah ferri klorida           setelah ditambah ferri klorida
Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0018_1484640619307.jpg                                     Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0019.jpg



b.      Minyak Menthae
§  terjadi reduksi volume, karena volume berkurang
sebelum ditambah ferri klorida           setelah ditambah ferri klorida
Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0018_1484640586758.jpg                       Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0014.jpg
c.       Minyak Cinnamomi
§  terjadi reduksi volume, karena volume berkurang
sebelum ditambah ferri klorida           setelah ditambah ferri klorida
Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0018_1484640646518.jpg                        Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0017.jpg
d.      Minyak Cajuputi
§  terjadi reduksi volume, karena volume berkurang
sebelumditambah ferri klorida            setelah ditambah ferri klorida
Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0018_1484640664224.jpg                             Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0016.jpg
e.       Minyak Anisi
§  terjadi reduksi volume, karena volume berkurang
setelah ditambah ferri klorida
Description: C:\Users\DELL\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG-20170116-WA0013.jpg
B.     Identifikasi komponen Khusus dalam Minyak Atsiri
1.      Uji Osazon untuk Oleum Cinnamomi
sari Cinnamomi + 1 ml klorofrom → kering diatas objek glass → kering, lalu + 2 tetes larutan fenilhidrazin HCl dalam air
Kristal yang terbentuk :
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0001.jpg
2.      Uji terhadap adanya eugenol dalam Oleum Caryophylli
a.       objek glass I
 Oleum Caryoophylli + larutan NaOH + KBr 1 tetes → Oleum Caryophylli tidak bereaksi dengan larutan garam NaOH + KBr sehingga tidak terjadi kristal
b.      ojek glass II
awalnya Oleum Caryophylli berwarna jernih + larutan besi (warna jernih) di diamkan → berwarna kuning lama-lama coklat kekuningan.
kristal yang terbentuk :
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0008.jpg
3.      Uji perbedaan Cubeba Fructus dan Piperis nigri Fructus
Uji Piperis nigri Fructus setelah ditetesi dengan asam sulfat ada perubahan warna serbuk. Serbuk yang awalnya berwarna putih kekuningan berubah menjadi coklat muda lama kelamaan menjadi coklat tua.
Description: C:\Users\DELL\Pictures\IMG-20170116-WA0003.jpg
4.      Uji adanya Felandren
Piperis nigri Fructus + 5 ml Petroleum eter (diamkan 15 menit, saring) → filtrate dicampur dengan 5 ml larutan Natrium nitrit, tambahkan 5 ml asam asetat glacial diamkan 10 menit, ambil sedikit campuran, taruh dalam objek glass. Kristal yang dihasilakn putih bergerombol.
VII.          KESIMPULAN
Minyak atsiri (minyak menguap = volatile oil) adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian dan apabila dibiarkan terbuka dan memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas).
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga sering sekali memberikan efek psikologi tertentu.
Minyak atsiri merupakan senyawa yang penting sebagai dasar wewangian alat dan juga untuk rempah-rempah serta sebagai cita rasa dalam industri makanan. Pada industri minuman beralkohol bermanfaat dalam pembuatan butter, cordials, rums, vermouths, whiskies, wines, dan sebagainya.
VIII.       DAFTAR PUSTAKA
Surahman dan Murti Herawati. 2001. Farmakognosi jilid II. Jakarta : Departemen Kesehatan
Widyastuti, kiki dkk. 2001. Farmakognosi jilid I. Jakarta : Departemen kesehatan
Ketaren. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar